Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti gelar kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) untuk gelombang I (pertama) pada hari Selasa 20 Agustus 2024. Sebanyak 323 mahasiswa baru mengikuti kegiatan ini selama sehari penuh dari pukul 07.00 pagi sampai 17.00 sore.
Kegiatan PKKMB terdiri dari kegiatan pengenalan kampus, pembekalan bela negara dan penyuluhan tentang Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) oleh jajaran DPP Granat.
Kegiatan diawali dengan pembujaan dan perkenalan kampus ITL Trisakti yang disampaikan oleh Dr. Yuliantini selaku Rektor. Dalam sambutannya beliau menyampaikan kepada seluruh mahasiswa baru untuk berkuliah dengan serius dan fokus.
“Selama kalian kuliah, jagalah kampus ini dengan perilaku yang baik, beretika, ikuti segala ketentuan yang berlaku dan rajin kuliah. Saya ingin mengingatkan dari sekarang jangan sampai kalian terjerumus dalam hal-hal negatif seperti narkoba, pergaulan bebas, kekerasan di kampus (bullying) dan sebagainya. Karena akan merugikan kalian sendiri dan juga almamater ITL Trisakti,” ucap Rektor.
“Seperti kita ketahui bersama hingga saat ini Indonesia terus membangun berbagai prasarana dan sarana Transportasi dan Logistik di seluruh tanah air. Kebutuhan sumber daya manusia yang terampil dan kompeten pada bidang transportasi dan logistik sangat diperlukan saat ini maupun di masa yang akan datang. Sehingga pilihan kalian menjadi mahasiswa ITL Trisakti atau biasa kita sebut TRANSLOGICIAN berarti mengambil langkah awal yang tepat menuju kehidupan yang lebih mandiri dan bertanggung jawab,” urai Yuliantini.
“Kesempatan kalian mengembangkan diri saat ini semakin terbuka dengan adanya kesempatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dimana kalian dapat mengasah ilmu diluar kampus dalam berbagai bentuk aktifitas seperti magang dalam negeri dan ke luar negeri, credit transfer kuliah ke luar negeri, membuat project, dan sebagainya. Selain itu ITL Trisakti saat ini memiliki mitra kerja sama yang sangat luas mulai dari pemerintahan, BUMN dan swasta serta luar negeri yang dapat dijadikan tempat kalian belajar tidak hanya di kelas dan laboratorium saja,” ungkap Yuliantini.
Acara selanjutnya adalah pembekalan bela negara yang disampaikan oleh Kol. Laut Filda Malari (Founder indonesia BRAIN CAMP), dimana dalam paparannya beliau menyampaikan bahwa setiap warga negara berhak ikut bela negara, karena di era globalisasi ini ada banyak sekali ancaman bagi negara Indonesia.
“Berbagai macam ancaman, seperti Narkoba, Seks Bebas maupun Judi online, maka sebagai penerus bangsa kalian harus waspada dengan hal tersebut, untuk itulah kita harus memfilter setiap informasi yang kita terima, jelas Filda.
“Ancaman juga dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan proksi, yaitu menghancurkan suatu negara dengan menggunakan pihak ke tiga, atau menyerang tidak langsung, jadi kita harus berhati-hati dalam menghadapi ancaman tersebut, jangan sampai kita terpecah belah karena informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, waspada jika ada pihak yang menunggangi, untuk itu silahkan fokus pada pendidikan dan belajar dengan baik,” pintanya.
Pada sesi terakhir yaitu penyuluhan Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang diawali dengan penandatangan kesepakatan bersama (MOU) antara ITL Trisakti dengan DPP GRANAT.
Saat menyampaikan paparannya Ketua Umum DPP GRANAT Prof. Dr. Henry Yosodiningrat menegaskan, bahwa Indonesia adalah target pasar yang sangat berpotensi untuk sasaran peredaran Narkoba.
“Indonesia merupakan negara besar dan kaya akan sumber alam dan sumber daya manusia, sehingga banyak negara yang ingin menguasai Indonesia, dan salah satu cara adalah menghancurkan generasi penerus bangsa, sehingga kedepannya di Indonesia tidak akan memiliki generasi penerus yang handal, dan kekayaan Indonesia akan dikuasai oleh negara asing,” jelas Hendry dalam sesi pembekalannya.
”Narkoba merupakan Kejahatan extraordinary crime, karena jika seseorang terkena narkoba maka masa depan mereka akan hilang, karena pemakai narkoba akan menjadi generasi yang bodoh, idiot hingga meninggal dunia, dan saat ini narkoba telah masuk ke Indonesia, bisa beredar hingga banyak korban jiwa, termasuk anak muda, dan rehabilitasi juga susah untuk penyembuhannya, banyak yang sudah dirahabilitasi namun kembali lagi mengkonsumsi narkoba, korban berjatuhan dimana-mana. Untuk itulah kalian mahasiswa sebagai penerus generasi bangsa harus bisa tegas, dan punya pilihan untuk tidak memakai narkoba, jauhi godaan narkoba, belajarlah dengan baik, jangan jadi sampah di masyarakat, tetapi jadilah emas, ingat kamu punya masa depan,” tegas Prof Henry Yosodiningrat.
Acara penyuluhan juga diramaikan oleh kehadiran artis pelawak senior Srimulat, Tarsan yang mengajak mahasiswa ITL Trisakti untuk menjauhi Narkoba dan jangan sekali-kali mencobanya.
“Saya sangat senang dan bersyukur antusias mahasiswa baru ITL Trisakti memiliki semangat tinggi, semoga ini bukan sebuah sandiwara, tetapi benar-benar bisa menjauhi narkoba hingga menjadi generasi bangsa, jangan ada alasan – alasan untuk menggunakan narkoba, kuncinya adalah Ibadah,” tegas Tarzan.
Sementara itu Dr. Aang Gunawan selaku Wakil Rektor III ITL Trisakti juga menegaskan bahwa kerja sama dengan DPP GRANAT merupakan Langkah awal dalam rangka memperkuat Pencegahan , Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika.
“Ini merupakan langkah strategi sebagai upaya memperkuat kampus ITL Trisakti dalam rangka memperkuat Pencegahan , Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika. Kami akan berkolaborasi dengan DPP GRANAT untuk penguatan P4GN di kampus maupun lingkungan sekitar kampus,”jelasnya.
Reportase/Editor : Yosi Pahala
Desain : Aris Nur Wijaya
Fotografi : Farel & Asep