Rabu, 29 Mei 2024 – Seminar Rail-Tech 4.0 yang diadakan di Auditorium lantai 7 ITL Trisakti, berlangsung dengan sukses dan penuh antusiasme. Acara ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Kereta Api di bawah naungan Prodi Rekayasa Infrastruktur Lingkungan ITL Trisakti dengan tema “Pengenalan Teknologi Prasarana Jalan Rel pada Kereta Cepat Jakarta – Bandung”. Seminar ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa ITL Trisakti, tetapi juga menarik minat mahasiswa dari berbagai universitas lain seperti Program Studi Teknik Perkeretaapian Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Program Studi Teknik Perkeretaapian Universitas Pancasila, serta komunitas Edan Sepur yang juga turut berpartisipasi.

Seminar ini menghadirkan dua pembicara yang sudah berpengalaman dan ahli di bidangnya, yaitu Tribowo Rianto S.T, Manager Biro Permanent Way and Building PT. KCIC, dan Rieke Mahendra Sriyasta S.T, Senior Specialist Permanent Way and Building PT. KCIC. Keduanya memberikan wawasan mendalam mengenai berbagai teknologi prasarana jalan rel yang diterapkan pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Dalam sesi pembahasan, para peserta diajak untuk memahami berbagai aspek teknis seperti Static and Dynamic Inspection pada kereta cepat, peran penting terowongan dan jembatan sebagai infrastruktur utama, serta paparan umum dari KCBJ yang meliputi profil proyek, struktur utama, dan track pada kereta cepat Jakarta-Bandung.

Wakil Rektor III ITL Trisakti, Dr. Aang Gunawan A.MTrD., MM., dalam sambutannya mewakilkan Rektor ITL Trisakti Dr. Yuliantini, AMTrU, MM, menyampaikan rasa gembira dan bangganya atas penyelenggaraan seminar ini serta antusiasme yang tinggi dari para peserta. Ia menekankan pentingnya kegiatan ini dalam membantu mahasiswa memahami dan mengembangkan diri di bidang perkeretaapian, mengingat kereta cepat Jakarta-Bandung adalah proyek infrastruktur strategis nasional yang diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan jalan. “Kegiatan ini sangat membantu para mahasiswa/i yang ingin terjun dan berkembang di bidang perkeretaapian pada masa depan. Kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan infrastruktur yang strategis secara nasional dan juga diharapkan sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan jalan. Oleh karena itu, seminar ini sangat penting untuk memberikan pemahaman bagi para mahasiswa/i tentang bagaimana secara mendalam mengetahui sarana dan prasarana, memperluas wawasan dan pengalaman, dengan memenuhi standar internasional yang canggih, handal, dan aman untuk mencapai kereta dengan kecepatan tercepat pertama yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Kepala Prodi Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, Ir. Soemino Eko Saputra, MM., juga memberikan apresiasi dan rasa bangganya atas terlaksananya seminar perkeretaapian yang keempat kalinya ini. Ia menyampaikan bahwa perkeretaapian, termasuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, memiliki visi untuk menjadi lebih besar, lebih cepat, aman, nyaman, terjangkau, dan mampu beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca. “Perkeretaapian termasuk kereta api cepat Jakarta-Bandung mempunyai visi yaitu lebih besar, lebih cepat, pengguna kereta api juga harus merasakan santai, aman, dan nyaman saat berada di dalam kereta, terjangkau, dan menembus jantung kota, serta yang terpenting adalah kereta api bisa beroperasi dalam cuaca apapun. Maka dengan itu, melalui seminar ini, saya mengharapkan mahasiswa/i dapat mendalami dan terjun untuk selalu melanjutkan pembangunan-pembangunan perkeretaapian di Indonesia dan paham betul mengenai teknologi yang sedang berkembang di lingkup infrastruktur perkeretaapian,” tambahnya.

Achmad Sadli Icksan, Ketua Himpunan Mahasiswa Kereta Api, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para tamu undangan dan mahasiswa yang telah berpartisipasi. Ia menekankan pentingnya topik yang diangkat dalam seminar ini mengingat pesatnya perkembangan perkeretaapian di Indonesia, terutama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang menjadi kebanggaan sebagai kereta cepat pertama di Asia Tenggara dengan kecepatan 350 km/jam. “Begitu pesatnya perkembangan perkeretaapian di Indonesia termasuk kereta cepat Jakarta-Bandung yang merupakan kereta cepat pertama di Asia Tenggara yang mencapai kecepatan 350 km/jam dan kita harus patut bangga dalam perkeretaapian di Indonesia ini. Jadi kami mengharapkan dari seminar yang kami adakan dengan kereta cepat ini bisa menghasilkan SDM perkeretaapian yang unggul untuk kedepannya dan mendukung transportasi perkeretaapian di Indonesia,” jelasnya.

Tidak lupa, acara ini diakhiri dengan penyerahan penghargaan kepada para pembicara sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam seminar ini. Penyerahan penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi para peserta untuk terus belajar dan mengembangkan diri di bidang perkeretaapian, serta memberikan inspirasi untuk menghasilkan ide-ide inovatif dalam teknologi prasarana jalan rel di masa depan.

Penulis : Desfitri Alinda Laura

0