Jakarta, 01 Agustus 2024 – PT PELNI (Persero) menyelenggarakan kegiatan talkshow yang bertempat di Hotel Mulia Senayan, Jakarta. Acara yang diselenggarakan secara hybrid ini mengangkat tema yang tidak hanya menarik tetapi juga sangat relevan dengan kondisi saat ini, yaitu “Peluang dan Tantangan PELNI: Menjawab antara Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan di Era Media Sosial.” Topik ini dipilih dengan cermat guna menggali lebih dalam mengenai dinamika pelayanan PT PELNI dalam menjawab ekspektasi pelanggan di era digital.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pemangku kepentingan di sektor kemaritiman Indonesia, termasuk Menteri Perhubungan RI, Direktur Jenderal Perhubungan Laut serta pejabat tinggi pratama Kementerian Perhubungan RI, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, anggota DPRD Provinsi Maluku, serta Direktur Utama PT PELNI (Persero) beserta jajaran direksi Pelni Grup. Selain itu, turut hadir Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat, Kepala Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan, Bapak/Ibu direktur BUMN, para rektor dan ketua lembaga pendidikan, serta rekan-rekan media dari Forum Wartawan Kementerian Perhubungan RI dan Forum Wartawan Kementerian BUMN RI yang ikut serta meliput jalannya acara ini.
ITL Trisakti sendiri diwakili oleh Dr. Yuliantini selaku Rektor ITL Trisakti, didampingi oleh Dr. Aang Gunawan, Wakil Rektor III; Dr. P. Ricardianto, Direktur Pascasarjana; Dr. Lira Agusinta, Kaprodi S2; Edwin Lermatan, MM.Tr, Kormin MTL; Prof. Dr. Thamrin; Dr. Yosi Pahala; dan Primadi Candra Susanto, MM.Tr, selaku dosen, serta para mahasiswa pascasarjana dan sarjana ITL Trisakti.
Dipandu oleh Rivana Pratiwi, seorang news anchor dan koresponden politik dari CNN Indonesia, yang bertindak sebagai moderator. Sesi utama dimulai dengan kehadiran para narasumber yang memiliki beragam latar belakang dan pengalaman. Berikut adalah daftar narasumber yang berpartisipasi dalam talkshow kali ini:
- Tri Andayani (Direktur Utama PT. PELNI Perero)
- Antony Arif Priyadi (Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI)
- Mohamad Hekal (Wakil Ketua Komisi VI DPR RI) dan
- Djoko Setijowarno (Wakil Ketua Pemberdayaan & Pengembangan Wilayah MTI Pusat)
Dimulai dengan presentasi dari narasumber pertama, Tri Andayani, yang membahas peran PT. PELNI sebagai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pelayaran transportasi. Tri menjelaskan bahwa PELNI adalah satu-satunya perusahaan yang menyediakan angkutan penumpang dengan 100% saham dimiliki oleh pemerintah.
Dalam presentasinya, Tri Andayani merinci jumlah armada, wilayah operasi, dan jaringan trayek PELNI. Ia juga sedikit menjelaskan tiga pilar utama dalam korporasi yang dimiliki perusahaan yaitu Safety First, Zero Accident, dan Service Excellence. Oleh karenanya ia memaparkan berbagai upaya PELNI dalam meningkatkan pelayanan angkutan penumpang, mulai dari peningkatan layanan pra-naik, kemudahan pemesanan dan pembayaran tiket, hingga perbaikan fasilitas di atas kapal seperti renovasi kamar mandi dan kafe, serta peningkatan standar dalam layanan penyajian makanan.
Tri juga menyoroti kerjasama PELNI dengan BUMN DAMRI dalam menyediakan layanan angkutan penumpang dari pelabuhan ke berbagai tujuan, sebagai bagian dari integrasi layanan antar moda.
Selanjutnya, Capt. Antony Arif Priyadi, sebagai stakeholder kedua, menyampaikan pemaparannya dari sudut pandang pemerintah dan regulator. Capt. Antony menguraikan kebutuhan transformasi layanan kapal penumpang PT PELNI serta kaitannya dengan sasaran Indonesia Emas 2045 di sektor transportasi. Ia juga membahas isu-isu strategis transportasi yang diperkirakan akan muncul pada tahun 2025-2029, persebaran konektivitas trayek perintis tahun 2024, serta menekankan pentingnya peningkatan standar pelayanan penumpang dan pemenuhan kebutuhan dasar pelanggan angkutan laut.
Pemaparan ketiga disampaikan oleh Mohamad Hekal, perwakilan dari Komisi VI DPR RI yang merupakan mitra kerja Kementerian BUMN. Mohamad Hekal menekankan pentingnya pengembangan program-program baru seiring dengan dimulainya pemerintahan baru. Ia berharap kesinambungan kebijakan pemerintah dalam memajukan sektor transportasi laut dapat memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat, termasuk daerah-daerah terpencil, dapat merasakan manfaat dari kemajuan Indonesia yang merdeka dan sejahtera.
Pemaparan terakhir disampaikan oleh Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Pusat, yang mewakili sisi masyarakat transportasi Indonesia. Dalam paparannya, Djoko mengapresiasi berbagai program pemerintah dalam bidang kemaritiman, khususnya pembangunan tol laut yang telah berperan penting dalam mengurangi biaya pengiriman barang ke daerah-daerah terpencil. Ia mengusulkan agar pemerintah dapat meningkatkan jumlah subsidi untuk angkutan barang, mengingat saat ini hanya enam provinsi yang menerima subsidi tersebut, yang kebetulan dilalui oleh jalur tol laut.
Menyinggung tema tentang media sosial, Djoko juga menjelaskan bahwa pengembangan layanan dan digitalisasi tidak dapat diterapkan secara seragam di semua wilayah. Di berbagai daerah, terutama di kawasan timur, masih banyak yang mengandalkan metode manual. Oleh karena itu, Djoko menekankan pentingnya perhatian dari semua pihak terkait untuk memastikan bahwa digitalisasi dan layanan modern dapat diadaptasi dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal masing-masing.
Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi tanya jawab antara peserta, baik yang hadir secara langsung maupun daring, dengan para narasumber. Sesi ini memberikan kesempatan untuk terjadinya dialog yang dapat memperkaya wawasan terkait topik yang telah dibahas serta memungkinkan pertukaran ide dan pemahaman yang lebih luas mengenai isu-isu yang relevan.
Acara diakhiri dengan keynote speech yang disampaikan oleh Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi. Dalam penyampaiannya ia menekankan pentingnya peran PT PELNI dalam transportasi laut. Budi mengungkapkan bahwa di era transformasi saat ini, kebutuhan masyarakat semakin tinggi dan terbuka. Sebagai operator utama dalam transportasi laut, PELNI diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan dengan dedikasi dan pemahaman yang mendalam.
Beliau juga mengingatkan pentingnya daya saing Indonesia di kancah global. Menurutnya, untuk mencapai daya saing yang optimal, kolaborasi yang efektif antara berbagai pihak sangatlah penting
“Sebagai negara, kita harus terus meningkatkan daya saing kita. Salah satu narasumber tadi mengungkapkan bahwa indeks daya saing kita mengalami penurunan. Kita menghadapi tantangan untuk bersaing dengan perusahaan swasta dalam beberapa sektor lalu di sisi lain kita juga harus bersaing secara internasional dengan negara-negara lain. Untuk meningkatkan daya saing ini, penting bagi kita semua untuk berkolaborasi secara efektif. Direktur Utama, Direksi, pimpinan cabang, dan semua pihak terkait perlu bekerja sama untuk memaksimalkan potensi yang ada dan memperbaiki kekurangan yang masih ada,” tegas Budi.
Dengan banyaknya partisipasi dari berbagai kalangan yang hadir secara langsung maupun daring, talkshow ini tidak hanya sekadar menjadi wadah pertukaran gagasan, tetapi juga merupakan upaya nyata untuk mendorong kolaborasi yang lebih erat, meningkatkan inovasi dalam sektor transportasi, serta memperkuat komitmen bersama dalam menghadapi tantangan di era digital. Kehadiran dan kontribusi semua peserta menunjukkan bahwa kita bersama-sama bergerak menuju solusi yang lebih efektif untuk masa depan transportasi laut di Indonesia.
Writer: Sely Amalia
Editor: Yosi Pahala