Selasa, 28 Mei 2024 – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institusi Transportasi dan Logistik Trisakti menyelenggarakan Seminar Nasional dengan mengusung tema “Mempersiapkan Indonesia menuju Era Kendaraan Listrik yang Bersinergi dan Berkelanjutan”. Acara ini berlangsung di Auditorium Lantai 7 ITL Trisakti dan berhasil menarik ratusan mahasiswa serta akademisi, baik dari dalam lingkungan ITL Trisakti maupun dari luar.

Seminar Nasional ini diselenggarakan untuk membahas berbagai perspektif dari narasumber yang memiliki beragam latar belakang mengenai era transformasi kendaraan listrik yang semakin berkembang di Indonesia. Adapun para narasumber yang hadir antara lain;

  1. Kasubdit Uji Tipe Kendaraan Bermotor – Direktorat Sarana Transportasi Jalan, Yusuf Nugroho, S.T., M.T sebagai Keynote Speaker.
  2. Pembina Industri Ahli Muda – Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan, Patia Jungjungan Monangdo sebagai Narasumber I.
  3. Chair of Energy Transition Task Force – KADIN Indonesia, Anthony Utomo sebagai Narasumber II
  4. Training Manager – PT NETA Auto Indonesia, Wahyu Handaya Wandani sebagai Narasumber III.

Sebelum acara inti dimulai, Dr. Aang Gunawan A.MTrD., MM. selaku Wakil Rektor III memberikan sambutan mewakili Rektor ITL Trisakti Dr. Yuliantini, AMTrU, MM. Pada sambutannya beliau menyampaikan rasa senang dan bangganya atas pelaksanaan seminar ini. Beliau berharap seminar ini dapat menjadi wadah untuk memperkuat kolaborasi dan kajian bersama dalam menciptakan pemikiran solutif yang konkret.

“Kami juga berharap agar seminar ini dapat menghasilkan inspirasi dan inovasi dalam mempersiapkan Indonesia menuju era kendaraan listrik yang bersinergi dan berkelanjutan,” tambah Aang.

Selanjutnya Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa ITL Trisakti, Kevin Francesco Julio Wera turut memberikan sambutannya. Ia menuturkan bahwa Indonesia saat ini terus berpacu menuju era modernisasi, terutama dalam sektor transportasi.

“Kami mengundang para narasumber berpengalaman untuk hadir disini agar kita generasi muda lebih tanggap dan memahami perkembangan kendaraan listrik, sehingga dapat memberikan inovasi baru untuk memajukan industri transportasi di Indonesia,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kevin Septian Simarmata, selaku Ketua Pelaksana Seminar Nasional sekaligus sebagai Direktur Departemen Pendidikan DEMA ITL Trisakti juga memberikan sambutannya.

“Tema yang kami angkat pada Seminar Nasional ini bukan tanpa alasan, hal tersebut berdasarkan realita yang terjadi hari ini, dimana banyak negara berlomba-lomba untuk melakukan inovasi dalam pembuatan kendaraan listrik. Namun ironisnya, Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah dalam pembuatan komponen kendaraan listrik masih belum memaksimalkan sumber daya alam yang dimiliki dan kurang masif terhadap pengembangan kendaraan listrik ini.

Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan Seminar Nasional yang membahas terkait kendaraan listrik dapat menjadi pendorong bagi para pemangku kepentingan terkhususnya pemerintah dan pelaku industri untuk terus berinovasi dalam mewujudkan Indonesia menuju era kendaraan listrik yang bersinergi dan berkelanjutan

Saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras untuk mensukseskan acara ini. Saya juga berharap apa yang disampaikan oleh para narasumber hari ini dapat membuka wawasan baru terkait kendaraan listrik, sehingga kita dapat memanfaatkan sumber daya Indonesia yang melimpah,” ungkapnya.

Setelah penyampaian sambutan, acara ini dimulai dengan pemaparan oleh Keynote Speaker yaitu Yusuf Nugroho, S.T., M.T selaku Kasubdit Uji Tipe Kendaraan Bermotor – Direktorat Sarana Transportasi Jalan. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa globalisasi akan membawa perubahan yang tidak terelakkan, sehingga seluruh lapisan masyarakat harus mengantisipasi perubahan tersebut, terutama dalam sektor transportasi.

“Transportasi tidak hanya sekedar alat bergerak, namun melibatkan berbagai aspek seperti teknologi dan informasi. Perubahan dalam transportasi dapat terjadi karena perkembangan teknologi. Saat ini Indonesia masih menjadi tujuan market yang popular karena jumlah permintaan akan kendaraan masih sangat tinggi,” jelasnya.

Pemaparan dilanjutkan oleh narasumber pertama yaitu Patia Jungjungan Monangdo, Pembina Industri Ahli Muda – Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan. Pada kesempatannya beliau menuturkan bahwa pemerintah memiliki peran besar dalam meningkatkan daya saing dan membangun ekosistem industri kendaraan listrik yang kuat dan berkelanjutan.

“Dalam menjalankan strategi pengembangan industri otomatif nasional, pemerintah perlu memprioritaskan transisi energi untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Salah satunya dengan memastikan sumber energi yang dimiliki dapat diakses dengan biaya yang terjangkau. Dengan komitmen kuat dari sisi pemerintah, maka pengembangan otomotif yang telah berjalan akan mampu bersaing di kancah global,” ucapnya.

Selanjutnya, dalam sesi berikutnya Anthony Utomo, Chair of Energy Transition Task Force – KADIN Indonesia, selaku narasumber kedua ikut memaparkan. Beliau menyampaikan bahwa keberadaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) perlu dipersiapkan dengan baik. Dengan adanya SPKLU yang memadai dan tersedia di berbagai lokasi dapat mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik khususnya untuk transportasi pribadi. Namun pengadaan SPKLU ini masih belum mendapat insentif dari pemerintah dan investasi dari swasta.

“Pengadaan SPKLU yang memadai masih memiliki tantangan, namun saat ini sudah ada beberapa contoh, seperti di Aeon Mall Deltamas. Untuk memperbanyak SPKLU, diperlukan kontribusi tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga kerja sama dengan pihak swasta,” jelasnya.

Pada sesi terakhir, Wahyu Handaya Wandani, Training Manager – PT NETA Auto Indonesia, selaku narasumber ketiga, memaparkan sudut pandang pengusaha yang menawarkan kendaraan listrik. Menurutnya peluang akan mobil listrik di Indonesia terbilang cukup tinggi, karena permintaan kendaraan yang besar serta kampanye ekonomi hijau yang dipopulerkan oleh generasi baru.

“Pada 2023, tren mobil listrik meningkat menjadi 18 ribu berkat insentif dari pemerintah. Ini yang mendorong kami meluncurkan produk NETA. Hingga saat ini, NETA telah mengeluarkan lima jenis kendaraan yang terjangkau namun memiliki fitur setara dengan mobil premium. NETA tidak hanya menawarkan teknologi canggih tetapi juga ramah lingkungan, dan kami berkontribusi dalam mempersiapkan Indonesia menuju era kendaraan listrik yang bersinergi dan berkelanjutan,” ucapnya.

Sebelum acara ini ditutup, penyerahan sertifikat kepada para narasumber dilakukan sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi dan pengetahuan yang telah mereka bagikan. Seminar kali ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang bertukar wawasan, namun juga membangun pemikiran inspiratif dan inovatif generasi muda dalam merealisasikan kendaraan listrik di Indonesia yang bersinergi dan berkelanjutan.

Penulis: Syifa Nur Ramadhani

0