SEMINAR PORT PEDIA VOL.3: Dampak Prasarana Kepelabuhanan Yang Berkelanjutan, Terdigitalisasi, Dan Terintegrasi Bagi Efektivitas Kinerja SDM Di Pelabuhan.
Jakarta, 25 Juni 2024 – Himpunan Mahasiswa (HIMA) Teknik Kelautan Institut Transportasi dan Logistik Trisakti menyelenggarakan Seminar Port Pedia Vol.3 dengan mengusung tema “Dampak Prasarana Kepelabuhanan Yang Berkelanjutan, Terdigitalisasi, Dan Terintegrasi Bagi Efektivitas Kinerja SDM Di Pelabuhan”. Acara yang diselenggarakan di ruang Audiovisual Lantai 7 ITL Trisakti ini menghadirkan para narasumber yang berpengalaman dalam bidang kepelabuhanan, berikut narasumber yang hadir;
- Zuhri Iryansyah, M.SC selaku Dosen Praktisi Kepelabuhanan dan sebelumnya menduduki posisi Direktur Teknik PT Pelindo Multi Terminal.
- Heidi Vena Br Gintings, S.T selaku SBU Marine and Offshore PT Biro Klasifikasi Indonesia.
- Yuni Sesempuli, S.T selaku Safety Officer PT Biro Klasifikasi Indonesia.
Wakil rektor I ITL Trisakti, Dr. Juliater Simarmata, SE, MM turut hadir dan memberikan sambutannya. Beliau mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada para panitia yang sudah menyelenggarakan seminar ini, dan selamat datang diucapkannya kepada para tamu undangan dan narasumber yang hadir. Beliau juga berharap dengan adanya seminar ini dapat memberikan ilmu baru kepada mahasiswa sekalian.
“Harapannya, para mahasiswa dapat berinteraksi langsung dan menyerap semua pengetahuan yang diberikan, sehingga saat lulus nanti, mereka sudah memiliki gambaran nyata tentang situasi di industri saat ini,” ungkapnya.
Turut hadir pula Wakil Kepala Program Studi Teknik Kelautan, Ir. Wahyono Bimarso, Dipl. HE, yang memberikan sambutan. Beliau menjelaskan bahwa saat ini tenaga kerja di pelabuhan sangat dibutuhkan. Dengan mengikuti seminar ini, mahasiswa memiliki peluang besar untuk memperoleh pengetahuan yang tidak didapatkan di kelas.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama yang dibawakan oleh Ir. Zuhri Iryansyah, M.SC. Dengan materinya yang berjudul “Peran Strategis Pelabuhan dalam Perekonomian Indonesia di Era Digitalisasi” beliau memaparkan bahwa Pelabuhan tidak bisa berdiri sendiri tanpa ekosistem maritim yang terintegrasi. Indonesia sendiri sudah memilikinya, namun menurutnya pengelolaan Pelabuhan di Indonesia masih banyak yang perlu diperbaiki. Lemahnya pendistribusian ke wilayah Indonesia Timur menyebabkan biaya pengiriman ke wilayah tersebut menjadi mahal.
Dengan kesempatan yang sama, pemaparan materi kedua dilanjutkan oleh Heidi Vena Br Gintings, S.T yang ditemani oleh Yuni Sesempuli, S.T mengenai Green and Smart Port. Saat pengenalan, Heidi Vera menjelaskan bahwa BKI sudah melakukan asesmen dari tahun 2019 dan sampai saat ini baru 28 dari 3.227 pelabuhan yang dinyatakan menjadi Green and Smart Port.
“Tujuan dari Green and Smart Port Award yaitu memberikan stimulus kepada setiap Pelabuhan agar berkompetisi menuju penerapan green and smart port yang berkelanjutan dan penggunaan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi,” Jelas Heidi.
Dikesempatan yang sama, Yuni Sesempuli memaparkan bagaimana beliau beserta staff auditor melakukan asesmen. Konsep penilaian Green and Smart port dilakukan berdasarkan Green Port Guidelines 3.0/2023 yang melakukan penggabungan pembobotan 80% Green Port dan 20% Smart Port.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan penyerahan plakat kepada para narasumber sebagai bentuk penghargaan atas wawasan dan pengalaman yang telah mereka bagikan. Semoga dengan diadakan Seminar Port Pedia Vol.3 ini dapat membangun pemikiran inovatif generasi muda dalam pengimplementasian Green and Smart Port di Indonesia.
Penulis: Syifa Nur Ramadhani
Fotografi: Hilal